07 November 2010

Teratak Puisi : Penyair Syahdu

sudah ku kira dendam seribu,
sudah ku jarak luasnya sahara,
sudah ku ukur panjangnya benci,

penyair tua syahdu,
dipohon rendang tempat berteduh,
terjuntai si daun kebawah,
bernari-nari menghiburkan situa,
syahdu sungguh hati sang penyair,
bernada longlai di kaki getar,
seribu kedutan di dahi bersih,
perang putih janggutnya,
tongkat kayu peneman disisi,

penyair syahdu,
bernada lembut menghibur,
peneman ketika duka,
penyeri ketika hambar,
pemaaf ketika tersilap,
tiada dendam dijiwa,
itulah,
penyair syahdu.

penyair syahdu,
teratakalyahya
7/11/2010
07:55pm

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ يَمَنِنَا، قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللهِ وَفِيْ نَجْدِنَا، قَالَ : اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ شَامِنَا اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ يَمَنِنَا، قَالُوْا : يَارَسُوْلَ اللهِ وَفِيْ نَجْدِنَا فَأَظُنُّهُ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَاْلفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ ( صحيح البخاري )

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : "Ya Allah, berkatilah Syam kami dan berkatilah Yaman kami”, mereka berkata: Ya Rasulullah, juga Najd kita..?, (Beliau diam tapi kemudian kembali berdoa): “Ya Allah, berkatilah Syam kami dan berkatilah Yaman kami” , mereka berkata: Ya Rasulullah, juga Najd kita..? ,( Rasulullah diam dan kembali berdoa ): “Ya Allah, berkatilah Syam kami dan berkatilah Yaman kami” , mereka berkata : Ya Rasulullah, juga Najd kami..??, beliau saw kemudian menjawab: “dari sana (Najd) akan muncul goncangan dan fitnah!, dan dari sana (Najd) akan muncul tanduk setan!." ( Shahih Al Bukhari)

Kafaratul Majlis