17 September 2009
INILAH AKU!!!
Siapa diriku,
Yang menagih cinta mu,
Dalam diam hadir dalam hati,
Kian lama kian menebal,
Aku bukan jenis romantika,
Yang suka mengampu-ampu,
Dengan kata-kata baik puisi-puisi,
Merdu syahdu bait-bait rangkap,
Yang hanya omong kosong,
Buta merontalah yang tidak mengerti,
Jiwa yang tidak romantika ini,
Aku juga bukan jenis manis dimulut,
Andai ia melibatkan jiwa dan hati,
Setakat manis dibibir siapapun sanggup,
Tapi untuk maniskan hati itu siapa sanggup,
Sekian lama aku mencuba maniskan dalam hati,
Jiwa yang mengenali hati ini,
Telah ku rentasi pelbagai dugaan,
Akhirnya "sidia" tidak dapat menerima,
Cara zahir dan batin ini berbicara,
Biarkanlah,
Aku punya pendirian yang tetap,
Setiap kata ucapan dan coretan,
Lahir dari hati yang kudus kosong,
Tetap dengan ia,
Tapi pendirian ini boleh diubah,
Andai ada yang petah berbicara,
Walau mengambil masa,
Aku punyai impian dan harapan,
Yang telah lama ku pendamkan,
Sampai detik ini satu saja belum tertunai,
Kerna tiada siapa yang dapat ku ungkapkan,
Yang ada pun ditinggalkan,
Apa daya hati ini menghalang,
Kemunafikan kian bermaharajalela,
Jauhkanlah ia dalam hatiku,
Inilah aku,
Kenalilah jiwa dan hati ini,
Andai dirimu kehendakinnya,
Jangan hanya manis dibibir,
Mulut kata lain hati kata lain,
Tetapkan pendirianmu dalam hati,
Tetapkan yang satu,
Tutup hatimu bila bertemu yang satu itu,
Jika tidak meranalah antara duanya,
Fahamilah,
Hayatilah,
Selamilah,
Hakikat ini,
syed al-yahya
30 Ogos 2009
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ يَمَنِنَا، قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللهِ وَفِيْ نَجْدِنَا، قَالَ : اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ شَامِنَا اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ يَمَنِنَا، قَالُوْا : يَارَسُوْلَ اللهِ وَفِيْ نَجْدِنَا فَأَظُنُّهُ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَاْلفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ ( صحيح البخاري )
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : "Ya Allah, berkatilah Syam kami dan berkatilah Yaman kami”, mereka berkata: Ya Rasulullah, juga Najd kita..?, (Beliau diam tapi kemudian kembali berdoa): “Ya Allah, berkatilah Syam kami dan berkatilah Yaman kami” , mereka berkata: Ya Rasulullah, juga Najd kita..? ,( Rasulullah diam dan kembali berdoa ): “Ya Allah, berkatilah Syam kami dan berkatilah Yaman kami” , mereka berkata : Ya Rasulullah, juga Najd kami..??, beliau saw kemudian menjawab: “dari sana (Najd) akan muncul goncangan dan fitnah!, dan dari sana (Najd) akan muncul tanduk setan!." ( Shahih Al Bukhari)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan